Aan Anshori ->>Freedom to Speak
Tuesday, September 11, 2007
Perda Antiprostitusi Tidak Efektif
http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/politik/artikel_cetak.php?aid=17253

Jombang - Rencana pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, memberlakukan peraturan daerah tentang larangan pelacuran tidak akan efektif jika akar masalah terjadinya prostitusi, yaitu kemiskinan dan pendidikan, tidak ditangani lebih dulu. Bahkan, jika perda tersebut diberlakukan akan menambah beban masyarakat.

Demikian pandangan yang mengemuka dalam seminar "Menyikapi Perda Pelacuran Jombang" yang digelar Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jombang, Selasa (10/4).

Wakil Ketua Bidang Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nursyahbani Katjasungkana, seusai berbicara pada seminar itu mengungkapkan, cara yang tepat mengatasi praktik prostitusi di masyarakat adalah memberdayakan masyarakat melalui program pemberantasan kemiskinan.

Kemiskinan sebagai akar masalah terjadinya prostitusi, menurut Nursyahbani, harus diberantas terlebih dulu. Sebab, memberlakukan perda antipelacuran sementara masalah kemiskinan tidak ditangani akan menjadikan perda tersebut tidak akan efektif.

"Saya kira tak efektif, karena kita tahu penyebabnya masalah kemiskinan, maka akar masalahnya yang perlu didekati. Karena itu, perda-perda yang mengentaskan orang miskin dan memberikan pemberdayaan masyarakat yang perlu lebih banyak dilakukan," kata Nursyahbani kepada radio komunitas Suara Warga FM Jombang.

Koordinator Koalisi Anti-Diskriminasi dan Prostitusi (KADP) Jombang Aan Anshori menilai rencana pemberlakuan perda antiprostitusi di wilayah Jombang adalah upaya pemerintah lari dari tanggung jawab. Ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi persoalan kemiskinan di masyarakat dialihkan pada perlunya pemberlakuan perda penanganan prostitusi.

Ia menegaskan, jika akar masalah terjadinya praktik prostitusi bisa ditangani, tidak diperlukan lagi perda larangan pelacuran. "Saya pikir kalau pemerintah Kabupaten Jombang dan DPRD melakukan kewajibannya, tidak dibutuhkan lagi (perda antiprostitusi). Persoalannya ini kan hanya menggeser isu, menggeser persoalan ketidakmampuan negara. Tiba-tiba dibebankan. Korbannya yang harus dihukum."

Ketua Pansus Perda Anti-Prostitusi DRPD Jombang Zubaidi Muhtar mengatakan, pembahasan perda itu yang saat ini terhenti direncanakan dibuka lagi pada pertengahan tahun ini. (E4)

baca selengkapnya..
posted by Aan Anshori @ 2:11 AM   0 comments
Masyarakat Jombang Tolak Perda Pelacuran
http://www.vhrmedia.net/home/index.php?id=view&aid=2076&lang=$lang

Jombang
– Rencana pemberlakuan peraturan daerah (perda) larangan prostitusi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ditentang sebagian masyarakat.

Paling tidak, penolakan Rancangan Perda (Raperda) prostitusi tersebut muncul dari sejumlah organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jombang yang tergabung dalam Aliansi Antidiskriminasi dan Prostitusi Jombang.

Koordinator Aliansi Antidiskriminasi dan Prostitusi Jombang, Aan Ansyori, mengungkapkan kepada radio komunitas Surga FM, bahwa raperda tersebut mengesampingkan nilai-nilai hak asasi manusia, khususnya kaum perempuan. Raperda tersebut harus ditolak karena tidak sempurna dan tidak jelas.

“Ya saya pikir ini adalah raperda yang paling ngawur, paling ngaco. Dan ini merupakan raperda yang sangat membahayakan bagi masyarakat umum yang tidak ada sangkut pautnya dengan aktivitas pelacuran,” tegasnya.

Aliansi tersebut berpendapat raperda itu akan memberangus hak-hak sipil masyarakat, baik masyarakat yang berprofesi sebagai pelacur maupun masyarakat yang diduga terkait dengan aktivitas itu. (Muhammad Syafii/E5)

baca selengkapnya..
posted by Aan Anshori @ 1:57 AM   1 comments
Tuesday, September 4, 2007
Kerangka Acuan Pertemuan Tahunan JIAD di Kediri
Latar Belakang

Kerja-kerja perlawanan terhadap segala bentuk dan model ketidakadilan dan diskriminasi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur merupakan komitmen yang sudah tidak bisa ditawar lagi bagi seluruh lembaga yang terlibat dalam Jaringan Islam Anti Diskriminasi [JIAD] Jawa Timur.

Meski terbilang masih minim, berbagai aktivitas telah dilakukan oleh JIAD dalam kerangka merespon persoalan ketidakadilan di wilayah kerjanya masing-masing. Misalnya, JIAD, melalui jaringannya di Surabaya hampir 11 bulan ini telah melakukan kerja pengorganisasian dan advokasi terhadap kelompok miskin kota keturunan Tionghoa di Surabaya yang mengalami problem kependudukan dan administrasi. Begitu juga dengan beberapa upaya pembelaan terhadap kelompok tertindas yang dilakukan oleh anggota jaringan di Ponorogo, Jombang, Jember, Blitar, Madiun, Tulungagung dan tempat lainnya.


Namun sebagai organisasi berjejaring, JIAD tampaknya belum cukup optimal untuk mendayagunakan seluruh potensi jaringannya demi mewujudkan visi strategis JIAD. Padahal secara faktual, JIAD dihadapkan dalam lintasan sejarah yang terus diwarnai oleh bentuk ketidakadilan sosial dan maraknya praktek-praktek diskriminasi

Dengan demikian dalam konteks diseminasi nilai-nilai pluralisme dan anti diskriminasi di wilayah jawa Timur, maka sinergitas dalam merumuskan arah gerakan dalam isu tersebut menjadi agenda strategis yang mesti diusung oleh berbagai pihak.

Diseminasi dapat dilakukan melalui refleksi kritis terhadap persoalan sosial yang terjadi di wilayah masing-masing dengan menempatkan pluralisme dan semangat antidiskriminasi sebagai perspektifnya. Refleksi ini sebagai entry point untuk mendesain agenda bersama kerja-kerja diseminasi pluralisme dan antidiskriminasi di Jawa Timur. Tentu saja, desain yang bersifat desiminatif itu membutuhkan partisipasi aktif multipihak.


Untuk itulah presidium JIAD bekerjasama dengan Yayasan TIFA mencoba memfasilitasi perumusan agenda bersama dalam kerangka merespon isu diatas, dalam bentuk workshop perencanaan strategis


Tujuan
  1. Mengidentifikasi problem sosial dan diskriminasi dalan perspektif pluralisme yang terjadi di Jawa Timur
  2. Merumuskan agenda dan strategi bersama dalam merespon problem sosial yang teridentifikasi

Target
  1. Adanya identifikasi problem sosial dan diskriminasi dalan perspektif pluralisme yang terjadi di Jawa Timur
  2. Adanya rumusan agenda dan strategi bersama dalam kerangka kerja berjaringan untuk merespon problem sosial yang teridentifikasi
Bentuk Kegiatan
Workshop Perencanaan Strategis

Pelaksanaan
Acara di selenggarakan pada:
Hari : Rabu s/d Jum’at
Tanggal : 19 s/d 21 September 2007
Waktu : 13.00 s/d selesai
Tempat : Institut Keislaman Tribakti Kediri
Jl. Hasyim Asyari 62 Kediri

Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh;
1.Lembaga yang selama terlibat dalam JIAD, antara lain:
  1. BPPM Nurul Jadid Probolinggo
  2. Yayasan Pendidikan Kemanusiaan Jember
  3. YPSM Jember
  4. C-Mars Surabaya
  5. CRCS Surabaya
  6. LBH Surabaya
  7. FLA Jawa Timur
  8. Songgolangit Kediri
  9. IDEB Kediri
  10. IDFOS Bojonegoro
  11. IRCAS Ponorogo
  12. Lakpesdam Blitar
  13. Lakpesdam Bangil
  14. Lakpesdam Pasuruan
  15. Lakpesdam Kota Malang
  16. Lakpesdam Ngawi
  17. Lakpesdam Tulungagung
  18. Puspek Averroes Malang
  19. Yayasan Tan Tular Malang
  20. PP. Shirotul Fuqoha Malang
  21. FKUB Malang
  22. ICDHRE Jombang
  23. JOIST Jombang
  24. LinK Jombang
  25. LKPMA Lumajang
  26. SIMAS Madiun
  27. Djayeng Kusumo
  28. PP. R.Mutaallimin Probolinggo
  29. PP. Al Amin Sooko Mojokerto
  30. BPM An Nuqoyyah Guluk-guluk Madura
  31. PP. Darul Mutaallimin Nganjuk
  32. PP. Jampes Kediri
  33. YPSM Jember
  34. Fitrah Situbondo
2.Lembaga-lembaga yang concern dalam isu pluralisme dan antidiskriminasi (sebagai peninjau):
  1. Wahid Institute
  2. Yayasan TIFA
  3. CRS
  4. CIDA
  5. Cordaid
  6. TAF
  7. UE
  8. ICCO
  9. Misserior

Contact Person
1.Aan Anshori
Linkar Indonesia untuk Keadilan [LInK]
03217191399 / 08155045039
aan.anshori@gmail.com
http://aan-online.blogspot.com

2.Taufik al Amin
Songgolangit Foundation
081330714840

Ketentuan Lain
Rute menuju lokasi;
1.Dari Surabaya-Bojonegoro-Lamongan; turun Kantor Pos Kediri. Naik becak menuju kampus Tribakti (± Rp. 3.000)
2.Dari Tulungagung/Trenggalek/Blitar/Malang; turun di perempatan Bandar (sebelah barat jembatan alun-alun), naik becak menuju kampus Tribakti (± Rp. 5.000)

Penutup
Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai panduan dalam mengikuti acara tersebut. Hal-hal yang belum jelas bisa menghubungi contact persons yang tercantum.

baca selengkapnya..
posted by Aan Anshori @ 6:37 AM   0 comments
About Me

Name: Aan Anshori
Home: Jombang, Jawa Timur, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Links
Powered by

Free Blogger Templates


Free Hit CounterBLOGGER